Kamis, 05 November 2015

MACAM - MACAM AYAM PETARUNG YANG POPULER DIKALANGAN MASYARAKAT

MACAM - MACAM AYAM PETARUNG YANG POPULER DIKALANGAN MASYARAKAT

Ternak Ayam ~ Sudah pada tahu belum bahwa selain ayam Bangkok yang sering digunakan oleh para tukang sabung ayam, ada jenis ayam aduan lainnya yang tak kalah hebat dari ayam Bangkok tersebut. Postingan saya ini khusus saya buatkan untuk para tukang sabung yang gemar bermain judi dengan ayamnya. Oh iya, untuk anda tukang sabung ayam cepat-cepat berhenti dari hobi anda itu, selain hal tersebut dapat menyiksa ayam anda hal itu juga merupakan perbuatan dosa dalam agama. Nih… saya bagikan kepada anda macam-macam ayam aduan :

Ayam Burma

ayam-burma

Dalam bertarung, jenis ayam petarung yang satu ini punya semangat memenangkan pertarungan yang sangat luar biasa. Gaya bertarung begitu ofensif, menyerang langsung ke arah lawan. Karakter ayam Burma yang kuat, seringkali memberi ide kepada para penggemar ayam petarung untuk mengawinkan ayam Burma dengan ayam Bangkok. Tujuannya supaya dihasilkan keturunan ayam yang membawa karakter induk.

Ayam Brazilian

ayam-brazilian

Ayam Brazilian atau Ayam Brazil adalah ayam yang berasal dari negara Brazil di benua Amerika Selatan, yang di mana ayam ini memiliki warna bulu yang khas yaitu cokelat kekuning-kuningan, ayam ini memiliki gaya bertarung yang lincah dan cerdas dalam bertarung.

Ayam Siam

ayam-siam

Hampir mirip dengan ayam Burma, ayam Siam juga memiliki karakter yang pantang menyerah ketika di arena. Ayam ini mempunyai pukulan yang cukup keras dan gaya bertarung paling variatif dibandingkan ayam aduan lainnya.

Ayam Shamo

ayam-shamo

Ayam Shamo dikenal juga dengan julukan Ninja Mini dari Jepang. Dibandingkan ayam aduan lainnya, bentuk fisik ayam Shamo paling atletis. Satu hal lagi, ayam Shamo mempunyai pukulan yang akurat mengenai lawannya.

Ayam Ciparage

ayam-ciparage

Ayam Ciparage adalah ayam petarung asli indonesia yang tepatnya berasal dari desa cimalaya, ciparage karawang, konon ayam ini keturunan ayam dari Adipati Singaperbangsa yang biasa di buat ayam petarung pada jaman kerajaan terdahulu. Ayam ini memiliki akurasi jalu dan kecepatan yang dapat di handalkan. Namun ayam ini sudah sangat sulit untuk di temukan.
  
Ayam Bangkok (Thailand)
      adalah ayam yang sering di pelihara oleh pecinta ayam aduan, karna kecerdasan dan kekuatannya dalam bertarung menjadikannya banyak di pilih oleh penggemar ayam aduan.

Ayam Saigon (Filipina)
     adalah ayam dari filipina yg khas dengan kepala botaknya, ayam ini sangat tahan banting dengan kekuatan "pukulan" melebihi beberapa ayam petarung lainnya, dapat di bilang ayam ini adalah ayam terkuat dari ayam aduan lainnya ketika menerima pukulan lawan.


Senin, 02 November 2015

FUNGSI AZOLA SEBAGAI PENINGKAT KWALITAS HASIL TELUR

FUNGSI AZOLA SEBAGAI PENINGKAT KWALITAS HASIL TELUR

        Telor berkualitas dapat dilihat dari warna kuning telornya kuning cerah atau kemerahan.Agar kuning telor menjadi kemerahan,ayam yang sedang aktif bertelor dapat diberikan azolla sebagai tambahan bahan pakan.Perbandingan pakan dan azolla 4 : 1.Azolla merupakan sejenis tanaman paku air yang mengandung asam amino esensial.Asam amino esensial ini sangat dibutuhkan oleh tubuh ayam.

                               AZOLLA “SUMBER PAKAN ALTERNATIF KAYA PROTEIN”


MENGENAL AZOLLA
Azolla sp. adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak, mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N¬¬2) dari udara.

Pada kondisi optimal azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996).
Seiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Dengan adanya kegiatan budidaya ikan mina padi dengan azolla, selain menjadikannya sebagai pakan perikanan juga konstribusi dapat digunakan untuk peningkatan produksi padi.
KEMAMPUAN AZOLLA SEBAGAI SUMBER PENYUMBANG NITROGEN
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjukkan bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara dari 70% – 90%. N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.

Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa azolla maksimum tercapai setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat azolla tersebut ditumbuhkan.
Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

BUDIDAYA AZOLLA

Budidaya azolla dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menumbuhkan azolla dari bibit muda dan dari spora.
1. Dengan Bibit Tanaman Muda
- Carilah azolla yang tumbuh di sawah dan perairan lainnya.
- Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, kemudian genangi air setinggi 5 – 7 cm.
- Tambahkan pestisida Corbufuran misalnya furadan dengan takaran 0,2 – 0,3gr/m2 dan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2.
- Taburkan bibit azolla dengan takaran 50 – 70 gr/m2.
- Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.
2. Dengan Spora
- Siapkan bak plastik yang diisi tanah dengan ketinggian + 2 cm.
- Genangi air hingga ketinggian 2 – 3 cm.
- Taburkan spora azolla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
- Biarkan wadah agar terkena cahaya.
- Spora selanjutnya akan berkecambah pada hari ke-10, dan setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
- Pindahkan azolla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
- Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda.

FERMENTASI AZOLLA DENGAN DEDAK UNTUK PAKAN IKAN
Azolla sebagai sumber protein dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif untuk ikan. Sebelum azolla digunakan sebagai sumber pakan, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan fermentasi dengan campuran bahan pakan yang lain misalnya dedak. Fermentasi dilakukan untuk mempermudah ikan dalam mencerna protein yang terdapat dalam azolla dan dedak karena ikan tergolong ke dalam hewan usus pendek.
Adapun langkah-langkah dalam fermentasi azolla adalah:
- Timbanglah azolla segar dan dedak dengan perbandingan 70%:30%.
- Campur dan aduk kedua bahan hingga homogen.
- Masukan campuran ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian diikat rapat.
- Kantong selanjutnya dipendam dalam tanah dan ditutup rapat (anaerob). Biarkan masa fermentasi selama 3 – 4 hari.
- Bongkar pendaman campuran azolla dan dedak hasil fermentasi. Hasil fermentasi dapat langsung diberikan pada ikan sebagai sumber pakan.

MANFAAT TANAMAN AZOLLA
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.
Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sangat memungkinkan untuk dijadikan pupuk. Hal itu dikarenakan jika dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 – 5 persen, Phosphor (P) 0,5% - 0,9% dan Kalium (K) 2% – 4,5%. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4% – 1%, Magnesium (Mg) 0,5% – 0,6%, Ferum (Fe) 0,06% – 0,26% dan Mangan (Mn) 0,11% – 0,16%.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 – 1/3 dosis pemupukan.
Untuk Media Tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azdolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Pakan Ternak
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%.
Sumber: Karya Ilmiah Praktek Akhir “Pembinaan Kelompok Melalui Penyuluhan Partisipatif Pada Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta 2010″